sponsor

Saturday, December 29, 2018

Puisi alam, kumpulan puisi untuk alam

Puisi alam – puisi alam adalah puisi yang menceritakan tentang alam, kejadia alam fenomena alam dan apapun yang terjadi tentang alam. Puisi alam biasanya digunakan penyair saat melihat kondisi alam di sekitarnya. Puisi alam juga bisa di gunakan untuk menunjukkan rasa cinta kita terhadap alam, atau memberi motivasi kepada pengguna alam yaitu manusia.
Puisi alam juga di tunjukkan kepada manusia-manusia rakus, agar tidak membuat alam ini semakin sekarat. Seharusnya manusia yang harus menjaga alam, bukan malah merusaknya. Kalau alam rusak maka seluruh isi bumi akan terganggu.
Kumpulan puisi keindahan alam. Yang berisi bait-baitkata terindah yang menggambarkan apresiasi seorang insan akan keindahan ciptaan tuhan yaitu bumi dan alam beserta isinya. Indonesia sendiri memiliki kekayaan alam yang luar biasakayanyayang membuat kita perlu menyadariuntuk selalu menjaga dan melestarikan warisan tuhan di negeri ini.
“mencintai alam lebih mulia daripada mencintai mantan”  by. Adhy_Kts

Berikut adalah kumpulan puisi tentang alam karya Budayawan Jancok, Adhy_Kts : 


Senyummu Tak Seindah Alamku
(Oleh. Adhy_Kts)
Kicauan burung yang terdengar merdu
Menandakan pagi di hari yang baru
Indahnya alam ini membuatku terpukau
Sungguh maha besar yang menciptakanmu
Pohon-pohon yang tumbuh dengan rindang
Janganlah kau rusak apalagi kau tebang
Gugusan sawah kebun serta ladang
Lestarikanlah jangan sampai kau buat gersang
Wahai sang pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak kan pernah padam
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana melihatnya
Tetapi kita harus menjaganya
Agar keindahannya tak kan pernah sirna

Pantai
(Oleh. Adhy_Kts)
Kulihat ombak menggulung-gulung
Deburan pasir yang teresisih air laut
Jauh di ufuk kebiruan berpadu
Yang menyatukan langit dan kaut
Tuhan sungguh indah ciptaanmu
Dengan hamparan pasir putihmu
Kan ku basuh kakiku di pantaimu
Serta ku labuhkan harapanku
Semua orang merasa terpesona
Di saat sedang melihatnya
Tuhan ciptaanmu tak sia-sia
Bantu kami untuk menjaganya

Sawah
(oleh.  Adhy_Kts)
Ayam mulai berkokok bersautan
Mentari mulai beranjak naik
Para petanipun bersiap hendak ke sawah
Untuk bekerja dan mencari nafkah
Belantara padi yang melambai-lambai
Dan suara gemercik dari aliran sungai
Burung-burung berlari-lari
Orang-orang sawah yang seakan mengawasi
Lautan padi yang hijau
Serta langit yang cerah nan biru
Semoga sawah ini akan tetap utuh
Sampai nanti datangnya anak cucu

Alam yang ternodai
(Oleh. Adhy_Kts)

Dulu yang lebat dan belantara
Kini tak lagi hijau nan rindang
Gunung yang dulu penuh dengan pepohonan
Kini seakan panas dan gersang
Sungai yang dulunya bening dan jernih
Seakan mulai kotor dan ternoda
Alam yang dulunya indah
Kini mulai ternodai oleh tangan jahil
Oohh .. alam yang lestari
Dosa apakah engkau sehingga manusia merusakmu
Maafkanlah kami alam
Keberadaan kami memang selalu merusakmu
Suatu saat kau pasti akan membalasnya
Dan kami manusia akan merima imbasnya
Tuhan maafkan kami telah merusak ciptaanmu
Semoga kau tidak murka atas kelakuan kami, (para manusia)
22 april 2016

Bumiku menangis
(Oleh. Adhy_Kts)
Oohhh ... Tuhan ..
Apa salah dan dosaku
Apa sehina ini khadiranku
Sehingga manusia tega menghancurkanku
Oohh .. tuhanku yang agung
Apakah aku harus diam saja
Lama-lama di gerogoti manusia-manusia rakus
Kurang apa aku untuk menghidupi manusiaMu tuhan
Semua telah kuberikan apakah masih kurang
Hutanku kau tebangi, Lautku kau kotori
Sungaiku kau cemari, gunungku kau ratakan juga
Jika memang itu yang kau inginkan manusia
Jangan salahkan aku jika aku marah kepadamu

Senja di ufuk barat
(Oleh. Adhy_Kts)
Cahaya keemasan di sudut cakrawala
Di ufuk barat saat hari mulai senja
Terkesima saat mata memandangnya
Kaindahaan dari sang maha pencipta
Sang surya muali beranjak tenggelam
Meneguk cahaya diam-diam
Untuk menyempurnakan yang namanya malam
Lembayung indah takpak kekiningan
Gradasi warna bagaikan lukisan
Di sudut langit yang tipis berawan
Dalah hiasan terbesar di sepanjang zaman

Purnama merindu
(Oleh. Adhy_Kts)
Senyuman manis yang pernah menyapaku
Begitu indah hingga meluluhkan hatiku
Sejenak kuterdiam dan termanggu
Memandang indahnya yang tak pernah aku temu
Sinarmu memancar menyisih kegelapan
Menembus malam kau hadirkan penerangan
Cahayamu menghangatkan malamku
Sekedar untuk melepas rinduku
Bulan memandangku membuatku mengerti
Bahwa keindahan tak harus didekati
Bahwa keindahan tak selalu di miliki
Namun hanya sekedar untuk di kagumi


Alam memang selu menghadirkan keindahan, bagi para penghuninya tak terkecuali manusi. Alam memang memiliki banya sumber kehidupan bagi mahluk di sekitarnya, banyak yang bisa di peroleh dari alam baik hewan maupun tempat tinggalnya. Manusia adalah mahluk yang paling bergantung pada alam, manusia yang selalu banyak mengambil dari alam, tetapi masih saja ada yang kurang sehingga banyak manusia yang merampasnya.
Apakah kau tidak sadar wahai manusi, kalau kau terus menerus merampas dari alam, maka jangan salahkan siapa-siapa kalau alam memberikanmu bencana. sungguh tak adil memang, kalau kau mengambil dari alam demi untuk kebutuhan hidupmu. Tapi kau tidak sadar manusia, kalau kau ini keterlaluan. Jangan salahkan akau apalagi tuhan, karena ini semua adalah perbuatanmu.

Mulai dari sekarang Marilah kita menjaga alam yang dititipkan tuhan kepada kita, karena kalu bukan kita siapa lagi, kalu tidak sekarang kapan lagi.

“Cintailah alam seperti kau mencintai kekasihmu”

Adhy_Kts

0 komentar:

Post a Comment