Di sebuah kedai kopi pinggir jalan ada
sepasang kekasih yang sedang asyik nongkrong sambil bercumbu rayu mereka adalah
tisna dan dea, mereka baru saja menjalin kasih yang sekian lama terpendam
akhirnya tisna meluapkan segala isi hatinya kepada dea. Dengan uang saku
pas-pasan ala pelajar mereka hanya pesan es cappuccino dan kopi hitam hanya
untuk meluapkan asmara mereka berdua.
Tisna : dea..
kamu ngak malu kan punya pacar sepertiku
Dea : knapa
harus malu tis.. akukan cinta sama kamu, kamu knapa siih.
Tisna : yaa..
ngak, cumin Tanya aja, tapi benerkan kamu nerima bukan karena kasihan.
Dea : yaa
ngak tiiss…. Aku beneran suka sama kamu, kamu tu baik dan apa adanya
Tisna : baik
gimana, jangan bikin aku GR ahh kamu niih
Saking asyikna ngobrol ngak terasa waktu
sudah menunjukkan jam 2 siang
Mereka pun akhirnya
pulang, tisna mengantar dea sampai ke rumamhnya. Hari ini adalah hari yang
paling bahagia bagi mereka berdua. “Sebuah perjalan cinta yang tak sia-sia,
ketika seseorang telah menemukan pujaan hatinya maka disitulah kisah asmara di
mulai.
Keesokan harinya waktu
menunjukkan pukul 06.30 WIB tisna berangkat menjemput dea di rumahnya mereka
berangkat sama-sama dengan naik motor bebek milik tisna, sampai di sekolah
mereka duduk di teras kelas sambil berkeluh kesah kasih dan tak lama kemudian
bel berbunyi dengan keras, tanda masuk kelas, tisna yang dulunya duduk sebangku
dengan roni, kini roni diusir sama dea dan tisna dan dea pun akhirnya duduk
sebangku. Sampai bel istirahat berbunyi merekapun pergi ke kantin merekan makan
nasi bungkus yang harganya pun tak lebih dari 5000.”Kebahagiaan tidak di ukur dari
segi harta dan materi, tapi jika kesederhanaan bisa membuatmu bahagia itulah
kebahagiaan yang sesungguhnya”.
Sepulang sekolah mereka
mampir di warung es pinggir jalan lagi-lagi dunia milik mereka berdua sungguh
kemesraan ini sampai langit dan bumi meresakan keindahan cinta mereka cuaca
yang cerah dan suara knalpot kendaraan mengiringi perjalanan cinta mereka.
Tinsa : dea kamu ada ada acangak nanti malam..?
Dea : ada apa emang.? (jawab dea sambil
tersenyum malu)
Tisna : kalu kamu free, kita jalan boleh dong.
(sambil melirik ke arah dea)
Dea : sebenarnya aku jarang keluar sih,,
mungkin aku juga ngak di bolehin sama mamaku
Tisna : masak seehh.. kalau aku yang ngajak boleh
ngak ya sama mamamu. ( gaya sok pede)
Dea :
yaa kalau ada yang ngajak aja... yaa bolehlah kamu kan ibarat sayapku.
Kupu-kupu tak akan bisa terbang dan
keliatan indah kalu tanpa sayap.
Tisna : ada kog yang bisa terbang tanpa sayap.
Dea : mana ada tisnaa..
Tisna : ada beneran
Dea : emang apaan??
Tisna : Helicopter..
Dea : itu bukan hewan mas.. itu alat
transportasi
Tisna : siapa yang bilang hewan, aku cuman bilang
“ada kog yang bisa terbang tanpa sayap” kan gitu..
Dea : knapa kog ngak pesawat..? hayoo..?/
Tisna : pesawat kan ada sayapnya meskipun ngak
bergerak
Dea : iyaaa-yaa... pinter juga ya kamu..
Tisna : aku ngak pinter.. tapi cerdas.
Dea : hahahaawww bisa aja kamu tiss.. yuuuk
pulang udah mulai sore..
Merekapun meninggalkan
warung es pinggir jalan dan pulang.. perjalanan indah hari ini du insan yang
lagi bermadu kasih. Hari-hari mereka selalu di lalui bersama tanpa adanya rasa
iri dan gengsi.
Malam minggu tiba, hari
dimana para dua insan yang sedang menjalin asmara mulai memadati sudut kota, di
monumen dan area taman kota sudah penuh dengan muda-mudi yang bergandengan
tangan semua warung dan kedai di pinggir jalan penuh dengan anak muda.
Tisna dan dea menuju
sebuah monumen yang disana ada acara event bazar. Mereka berjalan-jalan
melihati seisi acara tersebut hingga kaki mereka lelah berjalan dan akhirnya
berhenti di sebuah kedai kopi sejenak melepas lelah dan sambil minum kopi
dengan canda dan tawa mereka melepaskan kesedihan dan kegelisahan . dan tak
terasa waktu sudah larut, merekanpun pulang, disaat perjalan pulang menuju rumah
dea tiba-tiba ban motor tisna bocor, mereka pun akhirnya berjalan kaki sambil
menuntun sepeda motor sampa kurang lebih 100 meter akhirnya ada tukang tambal
ban. Sambil menunggu motor selesai di tambal, tisna dan dea membeli nasi goreng
karena mereka lapar usai jalan-jalan tadi.dan akhirnya sudah selesai semua dan
motor juga sudah di tambal, mereka pun pulang.
Kisah asmara memang sulit
ditebak, kadang juga datang disaat yang tdak tepat, terkadang pergi disaat
sedang senang-senangnya. Tidak ada yang tau kisah cinta kita seperti apa, kita
hanya bisa menjalani dan menjaga agar cinta itu tidak pergi. Karena kalu cinta
datang dan akhirnya pergi maka sakitlah hati ini dan akhirnya timbul rasa
penyesalan. Maka dari itu perjuangkan cintamu agar tidak pergi karena tidak
semua orang bisa menggatikannya walaupun masih banya diluar sana yang lebih.
Itu pengalaman dari saya.
Adhy_kts.
Tunggu kelanjutan
kisahnya yaa...
0 komentar:
Post a Comment